Cara mendapatkan kuota internet gratis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2021

 Bantuan kuota internet gratis ini diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang merupakan bantuan dari pemerintah dalam mendukung pembelajaran online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi pelajar dan mahasiswa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan bantuan kuota internet gratis kepada siswa, siswa, guru, dan dosen dari September hingga Desember, dan total penerima melebihi 35 juta. Pada tahun 2021, bantuan kuota internet gratis akan diluncurkan pada bulan Maret, dan masih dalam tahap penyelesaian paket kuota internet gratis yang baru

Kuota internet gratis Kemendikbud 2021 berbeda untuk tiap jenjang pendidikan. Berikut rincian bantuan kuota internet gratis :

- 20 GB (15 GB untuk pembelajaran, 5 GB untuk penggunaan umum oleh siswa dan guru PAUD) 

- 35 GB (30 GB untuk pembelajaran dan 5 GB untuk penggunaan biasa untuk guru SD, SMP dan SMA)

- 50 GB (45 GB untuk pembelajaran, 5 GB untuk mahasiswa dan dosen pada umumnya

Tentunya cara mendapatkan kuota internet gratis Kemendikbud 2021 harus memenuhi berbagai persyaratan. Berikut ini adalah syarat dan cara mendapatkan kuota internet gratis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

 1.Persyaratan kuota internet gratis untuk seluruh siswa dan peminat di Indonesia adalah nomor handphone yang  akan digunakan dan nomor KTP siswa / siswa / guru. 

 2.Jika memenuhi syarat, siswa dan guru dapat langsung mengirimkan nomor ponsel mereka ke sekolah atau  perguruan tinggi. 

 3.Setelah mengumpulkan semua calon penerima, sekolah dan universitas akan melakukan  pendaftaran data melalui  aplikasi Dapodik. 

 4.Setelah itu tinggal menunggu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengirimkan bantuan kuota  gratis    berdasarkan nomor yang terdaftar

Kuota Kemendikbud untuk studi rumah gratis mungkin masih menggunakan metode yang sama seperti periode sebelumnya. Mahasiswa dapat mengunjungi situs quota-belajar.kemdikbud.go.id. Rencananya, bantuan kuota internet gratis akan diberikan pada Maret untuk jangka waktu empat bulan. Namun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum mengumumkan secara resmi.