KARENA KAMU , PERTAMA KALINYA AKU
Menangis ,
Sendiri ,
Saat gerimis...
Itu karenamu , untuk pertama kalinya aku mengagumi sesorang , selama ini yang aku kagumi hanyalah para filosofik , ilmuan , ataupun orang sukses yang luar biasa . kau datang mengganjal pikiran , mencuri perhatiaan , kekaguman padamu di luar nalar yang tak bisa aku jelaskan . Rasanya agak sedikit lucu hmm... menggelikan . membuatku begitu penasaraan .
Itu karenamu , untuk pertama kalinya aku bersikap salah tingkah . aku terskesima oleh senyum yang tidak di peruntukan bagiku . semua orang tahu , kau bukanlah tipikal orang yang mudah akrab dengan orang lain yang baru saja kau kenal . keramahanmu padaku hanyalah suatu sikap formalitas .
Itu karenamu , untuk pertama kalinya, aku tak bisa mengenali diriku dengan baik . kupikir , cukup dengan berusaha menjadi lebih baik, aku telah memenuhi kebutuhanku. Dan lagi lagi, aku salah. Biarpun tak pernah bercengkrama secara pribadi denganmu aku memperlajari hal baru. Bukan mengenai apa yang menjadi tujuan melainkan bagaimana cara kita berproses mencapai tujuan . Layaknya sebuah keramik yang harus menahan serbuan panas untuk menjadi lebih kuat. Kau, dengan usaha kerasmu itu yang terkadang membuatmu harus jatuh sakit mengingatkanku untuk terus bersemangat menghadapi tatntangan.
Itu karenamu. Untuk pertama kalinya, aku merasa ada hal yang tak harus disampaikan. Mengagumimu dengan diam-diam , berhasil membuatku tersenyum geli. Kau pasti ta tahu. Aku selalu memperhatikanmu.
Mungkin memang seharusnya aku berdiri dalam lingkaran amanku saja , tidak terjebak antara perasaanku dan kebodohanku untuk tidak pernah berani mengungkapkan perasaan yang selama in telah aku simpan rapat rapat , Entah karena aku malu pada diriku sendiri atau aku malau pada temanku , atau bahkan aku malu apabila perasaanku ini tidak mendapat balasan sama dengan apa yang aku rasakan .
Aku terjebak disana dan lebih parahnya lagi aku tersesat , kacau ...kacau.... seperti bunga matahari yang mengira bisa menggapai surya karena setia menemaninya. seperti kopi yang kehilangan kehangatanya . Dan aku kembali pada identitasku . kedunia akrasa, ke tempat pelarianku . Dimana aku kembali bersua bercanda tawa bersama teman temanku tanpa harus memikirkan perasaanku lagi .Tapi terkadang masih saja didalam kesendirianku, ditemani kesemuan dan heningnya hembusan angin malam masih terpikir akan kebodohan dan keangkuhanku yang dulu pernah aku lakukan sehingga aku masih sedikit menyesalinya hingga detik ini .
Untuk pertama kalinya.
Aku ingin menyampaikan seruat perasaan ini
Hanya untukmu, kubiarkan hatiku terluka
Hanya untukmu, kubiarkan diriku menduka
Hanya untukmu, semua kehilangan peka
Aku tidak bisa lebih sakit dari ini
Selamat tinggal cinta yang tak aku nyatakan
Selamat tinggal orang yang aku sayang
"Biarlah waktu yang menyembuhkan semuanya "
Penulis : Mapletea.hime
Ditulis ulang : Mumun
Editor : Ayeb
mantap gan
BalasHapus